Bisnis Kos-Kosan VS Kontrakan Mana yang Lebih Menguntungkan?
Bisnis sewa properti memang dikenal punya prospek cerah sejak dulu. Baik itu bisnis rumah kontrakan maupun kos-kosan, keduanya sama-sama memiliki peminat yang tinggi.
Cokro.com – Usaha persewaan property memang tidak pernah kehilangan peminat sedari dahulu kala. Baik itu untuk kontrakan rumah, maupun juga kos-kosan, selalu jadi bisnis idola bagi banyak kalangan.
Namun sebenarnya, antara kos-kosan dan kontrakan, mana sih yang bisa lebih menguntungkan?
Bagi yang beminat untuk masuk dalam bisnis tersebut, ada baiknya anda mengetahui seperti apa kelebihan dan kekurangan kontrakan rumah vs kos-kosan.
Kontrakan Rumah, Punya Masa Sewa yang Panjang
Rumah kontrakan biasanya disewakan dalam jangka waktu tahunan, atau paling pendek selama 6 bulan.
Dengan begitu, kamu tak perlu sering-sering mencari calon penyewa berikutnya dan mengurus peraturan serta perjanjian sewa kepada penyewa baru.
– Uang sewa lebih besar dan dibayarkan di muka
Berbeda dengan sistem sewa rumah lainnya yang dibayar berkala, uang sewa kontrakan biasanya dibayarkan di muka.
Jadi, kamu tak perlu menagihnya secara berkala, dan yang paling penting tak perlu berurusan dengan penyewa yang tak tertib dengan administrasi pembayaran.
– Kenaikan harga sewa tinggi, dari 5% – 15%
Harga sewa kontrakan umumnya mengalami kenaikan paling tidak sebesar 5% per tahun.
Namun jika kondisi ekonomi sedang bagus, kenaikannya tak tanggung-tanggung bahkan bisa mencapai 15%.
Misalnya harga sewa rumah tahun ini sebesar Rp 30 juta per tahun.
Di tahun depan, ketika ekonomi bagus, harga sewa bisa meningkat hingga Rp 45 juta per tahun!
– Permintaan masih tinggi
Harga rumah masih cukup tinggi, sementara pemutusan kerja yang semakin masif, membuat tak sedikit orang, terutama yang sudah berkeluarga, memilih menunda untuk membeli rumah.
Sembari menunggu dana terkumpul, mereka membutuhkan hunian yang layak, dan mengontrak rumah adalah salah satu opsi yang paling sering dipilih.
Inilah alasan kenapa rumah kontrakan masih banyak dicari orang, terutama di masa pandemi ini.
Kekurangan Bisnis Rumah Kontrakan
– Pemilik usaha kontrakan harus lebih selektif dalam memilih penyewa
Lantaran si penyewa akan mengontrak dalam jangka waktu yang tak sebentar, maka pemilik rumah harus pintar-pintar dalam memfilter calon penyewa yang baik.
Pasalnya, rumah yang kamu jadikan barang investasi tersebut berada di tangan orang lain.
Salah-salah dalam menerima penyewa, bisa-bisa kamu yang rugi ketika rumah mengalami kerusakan.
– Perlu dana besar ketika penyewa lama selesai mengontrak
Ini merupakan salah satu tantangan dalam bisnis rumah kontrakan.
Ketika kamu mendapatkan penyewa yang menetap hingga 5 tahun atau lebih, tentu akan ada perubahan pada hunianmu.
Apalagi jika si penyewa tak cukup telaten dalam merawat rumah, kerusakan sangat mungkin terjadi.
Untuk mengatasi hal ini, kamu tentunya memerlukan biaya yang gak sedikit untuk memperbaiki rumah sebelum disewakan kembali kepada orang lain.
– Berisiko digunakan untuk hal negatif
Banyak berita bermunculan di televisi dan di media sosial, para gembong narkoba atau teroris menggunakan rumah kontrakan sebagai markas mereka.
Jika sudah begini, pemilik rumah bisa kesulitan memasarkan rumah kontrakannya lagi karena pernah ada hal buruk terjadi di sana.
Kelebihan Bisnis Kos-kosan:
bisnis kos kosan
– Permintaan yang tinggi jika lokasi strategis
Apabila lahan tempat berdirinya kos-kosan berada di lokasi yang dekat dengan aktivitas perkantoran atau kampus, permintaan akan kamar kost otomatis tinggi.
– Bisa mendapatkan untung dari usaha lain
Anak kos biasanya akan mengandalkan fasilitas yang disediakan oleh rumah kos untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Mulai dari cuci setrika pakaian, hingga membersihkan kamar.
Sebagai pemilik kos, kamu bisa memanfaatkan peluang ini dengan menyediakan jasa yang banyak dibutuhkan tersebut.
Selain mendapatkan passive income dari biaya sewa kos, kamu juga bisa mendapatkan cuan dari sini.
– Bisa diawasi terus-terusan
Berbeda dengan rumah kontrakan di mana kamu akan benar-benar melepaskan rumah kepada penyewa, ketika berbisnis kos-kosan, kamu bisa sembari mengawasi dan mengelolanya.
Lebih mudahnya lagi, kamu bisa mempekerjakan orang yang dipercaya untuk mengelola rumah kos tersebut.
Hal ini bisa jadi salah satu tindakan preventif dari kerusakan-kerusakan yang merugikan.
– Pemasukan cenderung lebih tinggi daripada rumah kontrakan
Memang, menyewakan kos-kosan butuh usaha lebih dibandingkan menyewakan rumah.
Namun, sebetulnya jika dibandingkan, penghasilan dari usaha menyewakan rumah kost jauh lebih besar dibandingkan dari menyewakan rumah secara kontrak.
Apalagi jika rumah kost disertai deretan fasilitas berkelas bagi para penghuni.
Nilai jual otomatis bisa semakin tinggi.
Kekurangan Bisnis Kos-kosan:
– Harus rutin menarik uang sewa setiap bulan
Umumnya biaya sewa kos dibayarkan setiap bulan.
Hal ini tentunya akan jadi “PR” untuk pemberi sewa karena harus menagih dan mengecek pembayaran tiap penyewa satu per satu.
Belum lagi jika ada penyewa yang bandel dan sering telat bayar.
– Sangat bergantung dengan kondisi sekitar
Lantaran rumah kos lebih sering disewa oleh mahasiswa atau pekerja kantoran, hidup bisnis kos-kosan akan sangat bergantung pada kantor dan kampus di sekitarnya.
Jika lokasi kantor atau kampus tersebut pindah, otomatis penyewa pun akan ikut pindah.
Hal ini membuat bisnis kos-kosan lebih berisiko ketimbang rumah kontrakan.
– Permintaan sedang menurun akibat pandemi
Lain halnya dengan rumah kontrakan yang masih banyak dicari pasangan yang baru menikah atau keluarga kecil, kos-kosan justru sedang banyak ditinggalkan akibat pandemi.
Pasalnya, mahasiswa masih menjalankan perkuliahan jarak jauh melalui online.
Begitu juga dengan karyawan yang mulai banyak diminta untuk work from home.
Inilah yang membuat pemilik bisnis kos-kosan harus mengencangkan ikat pinggang karena pemasukan semakin berkurang.
Bisnis kos-kosan atau kontrakan, jadi mana yang paling cuan?
Dari penjelasan di atas, mana yang lebih bikin untung, rumah kontrakan atau kos-kosan?
Jawabannya tergantung dari lokasi bisnis dan latar belakang penyewa.
Kalau lokasi sewa ada di daerah dekat kantor atau kampus, maka kos-kosan adalah jawabannya.
Sedangkan kalau kamu membanun properti di daerah yang banyak keluarga baru, maka bisnis kontrakan bisa jadi pilihan tepat.
Itu dia perbandingan antara bisnis properti rumah kontrakan dan kos-kosan.